Rabu, 21 Maret 2012

DIABETES DALAM KEHAMILAN

Pada dasarnya  tipe DM dibagi 2 :
                             

Tipe 1
Tipe 2
Lokasi
Kromosom 6
Unknown
Onset (th)
< 40 ( <20 )
> 40
Statur
Kurus / normal
Obese
Insulin plasma
Rendah/normal
N / naik
Glukagon
Naik
Naik resisten
Komplikasi
Ketoacidosis
Koma hiperosmolar
Tx insulin
Respon
Responsif/ resisten
Sulfonilurea
Unresponsif
responsif

Klasifikasi :
Klasifikasi
Onset
GDP
2jPP
Tx
A1
Gestational
<105
<120
Diit
A2
Gest
>105
>120
Diit + insulin


Lama
Kelainan vaskular

B
>20
<10
-
Ins
C
10-19
10-19
-
Ins
D
<10
>20
Retinopathy
Ins
F
Kapanpun
Berapalamapun
Nefropathy
Ins
R
Kapanpun
Idem
Proliferatif retinopathy
Ins
H
Kapanpun
Idem
Jantung
Ins

Skreening : TTGO 100 g puasa, 1,2,3 jam ( 105, 195, 165,145) : 2 +
Kalo menurut saya skrening dilakukan  berdsarkan :
Resiko rendah :
1.        Dari populasi yang rendah
2.        Tidak ada riwayat DM pada keturunan 1
3.        Usia < 25
4.        BB normal sebelum hamil
5.        Tak ada riwayat gangguan metabolisme yang abnormal ROJ –

Resiko sedang
Test glukosa 24-28 mg pada :
1.        Orang Indonesia
Resiko tinggi
Obesitas, riw keluarga tipe 2 DM, DM gestational sblmnya, glucosuria

Resiko Tinggi ( dilakukan kapanpun , bila neg ulangan 24 -28 minggu )
mereka dengan gejala : polidipsi, poli uri, BB turun
Dengan kegagalan meteb KH : riw leluarga, bayi besar, aburtus berulang, riw glukosuria

Setelah TTGO DILAKUKAN gdp, 2jPP untuk menentukan tipe

DM gestational :
·                     DM yg dipicu kehamilan ~ perubahan fisiologi glukosa selama hamil
·                     Maturiti onset tipe 2
·                      
Permasalahan :
Ibu :
1)       Resiko terjadi rekurensi
2)       Menjadi DM tipe 2





Janin :
Kelainan pada fetus tak meningkat
Pada A1 bahaya –
Pada A2 resiko kematian janin ~ DM pragestational, tu pada 4-8 mg terakhir
Makrosomia :
Patofisiologi :
1)       Hiperinsulinemia, peningkatan IGF ½ stimulasipertumbuah soma dan adipositas
2)       Obesitas ibu
Bahaya : distosia bahu penumpukan lemak pada badan dan bahu ~ berbeda dengan LGA !

Manajemen :
Terapi :
1. Diit
1)       mencukupi kebutuhan nutrien bagi bayi dean janin
2)       kontrol kadar glukosa
3)       mencegah kelaparan ketosis
2. Insulin
GDP > 105 walau denga tx diit
Total dose 20 - 30 iu/ hari intermediet 2 x atau short 3 x
3. Olah raga : non weigh bearing

Obsteri :
1)       Tanpa insulin : terminasi  sesuai kehamilan normal
2)       Dengan insulin : pemantauan ketat : terminasi 38 minggu

Post partum :
Ulangan TTGO 75 6-12 mg ulangan 3 tahun. Bila GDP 105 – 130 : 43 %, > 130 : 86 %
Komplikasi : cardivaskular, hipertensi, obesitas, tipe 2 DM, gestational Dm berulang
KB : low dose oral kontrasepsi


DM PRAGESTATIONAL :
Penegakan dx sama dengan diatas : anamnesa dan skreening yang penting anamnesa

Efek pada janin :
1. Aborsi : tm 1 terutama HbA1C > 12 % ataw GDP > 120
2. Preterm : 9 %
3. malformasi : 5-10 %, ½ dari kematian perinatal. Ingat DM pragest tidal berhub dengan kelainan kromosom.
Jenis :      Caudal regresi
                Spina bifida
                Hydrocephali
                Situs inversi
                Kelainan jantung
                Atresia oral/rectal
                Kelainan ginjal : agenesis, kista ginjal, ureter duplek
Patofisiologi :
1.        Hiperglikemia stress oksidatif embriotoksisk
2.        Hiperglikemia gangguan gen spesifik defisiensi asam arakidonat NTD

4. Sudden death
                Pada umumnya yang LGA
                Penurunan pH , peningkatan pCO2, sam laktat dan eritropoitin
                1. hiperglikemia gangguan O2 transpor
                2. Hydropic plasenta edema villi
                3.hiperglikemia hiperosmoler edema villi gangguan transpor
                4. vaskulopathy
                5. ketoasidosis
5. Hydramnion
Fetal poliuri ok fetal hiperglikemia



Efek neonatal : ( terutama akibat DM + PE )
Jangka pendek

1. RDS : keterlambatan maturasi paru pada DM
2.Hipoglikemia : akibat hiperinsulinemia janin sebagia respon hiperglikemia ibu
3.Hipokalsemia : 7 ng/dl
   penyebab tidak jelas diduga karena aberasi magnesium oleh karena DM, asfiksia, preterm, usia kehamilan, PE
4. Hiperbilirubinemia : ok preterm dan polisetemia resiko trombosis
5. Kardiak hipertrofi : hipertrofi kardiomiopathy CHF ( kongestif )

Jangka panjang
1. Gangguan kognitf
2. Resiko DM 1-3 %. Bila ayah+ : DM 6 %, bila kedua ortu + : 20 %
3.Gangguan pertumbuhan : resiko makrosomia bila gula darh ibu > 130. Dapt dideteksi pada uk 24 minggu. AC yang berlebihan pada uk 32 mg

Efek pada ibu
1. Nefropathy diabetik
                30 % tipe 1
                4-20 % tipe 2
subklinikal meningkat secara ceat bila HbA1c > 10 %. Diawali dengan mikroalbumin lalu mikroproteinuri dan setelah 5 10 tahun protein uri > 300/mg dalam 24 jam. Bila ada hipertensi end stage. Insiden klas F : 5 %
PE + nefropathy ½ kasus persalinan preterm
Bila hipertensi + nefropathy 58 % menjadi PE terutama bila SK > 1,5 dan prot uri > 3 g/ 24 jam
Kehamilan tidak menyebabkan eksaserbasi nefropathy diabetik

2. Retinopathy diabetik
7 thn 50 %
20 thn 90 %
Lesi 1 : mikroaneurysma dengan perdarahan keluar cairan serous yang membentuk eksudat keras ( non proliferatif/ kelas D
Bila makin parah terjadi oklusi iskemia infark cotton wool exudat proliferatif
Progresifitas retinopathy ~ penurunan BB janin
Tx : photokoagulasi

3. Neuropathy
bersifat simetrikal sensori motor
dapt terjadi gastropathy mual , muntah, problem nutrisi
TX; metoclropamid + H2 antagonis

4. Preeklampsia
tidak berhubungan denga kontrol gula darh
Kematian perinatal 20 x
Faktor Resiko : vaskulopathy, proteinuri, hipertensi kronik

5. Ketoasidosis
akibat dari :
hiperemesis gravidarum
tokolitik ( beta simpatomimetik )
infeksi
kortiokosteroid

6 infeksi
cadida vulvovaginitis. Infeksi pelvif purpural, URI, asimptomatik bakteri uri

MANAJEMEN

1. Prakonsepsi
preprandial 70 -100 mg/dl
post prandial 140 mg/dl dan 120 mg/dl dalam 1-2 jam
HbA1c ( untuk 4-8 minggu ) resiko malformasi bila > 10 %
Asam folat 0,4 mg/hari
2. TM 1
DM tak stabil pada Tm 1, pada 24 minggu kebutuhan insulin meningkat ok insulin antagonis
ideal MRS untuk mx gula darah, edukasi, evaluasi kelainan vaskular, menegakkan usia kehamilan
Kontrol gula darah :
Injeksi insulin multipel
Diit 30 35 kcal/hr 3xmakan, 3x snack, 55% KH, 20 % prot, 25 % lemak. Obese kalori diturunkan
OAD no way
Sasaran : puasa 60 – 90
                premeal 60 -105
                post prandial 100 – 120
                02.00 – 06.00 : 60 120
3. Tm 2
Evaluasi serum AFPresiko NTD. Pada DM serum AFP rendah so hati 2 interpretasinya
4.Tm 3
Mx gula darah/minggu
Evaluasi pertumbuhan janin dan IUGR. Antepartum testing / minggu

4. Persalinan
Ideal dekat aterm
Umur kehamilan pasti : fetal lung maturasi tdk perlu . Persalinan > 38 minggu
Bila tidak pasti L/S > 2: terminasi
Bila hipertensi : terminasi
Persalinan preterm : beta simpatomimetik jangan
Kelas B/C cenderung SC untuk mencegah trauma akibat bayi besar
Induksi sering gagal ok kelainan vaskular.
Penting pengurangan dosis insulin pada persalinan utk mencegah hipoglikemi postpartum

5. Kontrasepsi
Tidak ada yang tepat
Estrogen : tomboemboli, atroke, infark miokard
Progesteron : minimal efek
IUD : resiko infeksi
Terbaik : steril 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar