Rabu, 09 Mei 2012

Beberapa Kondisi Yang Tidak Boleh Melakukan Olahraga

Demam Beberapa Kondosi Yang Tidak Boleh Melakukan Olahraga
Sakit Demam
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Beberapa Kondisi Yang Tidak Boleh Melakukan Olahraga - Olahraga memang baik untuk tubuh, tapi belum tentu selalu baik. Olahraga bisa memperburuk rasa sakit dan nyeri. Ada baiknya mengetahui kapan tubuh menghindari berolahraga atau kapan saatnya perlu melakukan olahraga.

"Kuncinya adalah merasakan kondisi tubuh dan memperhatikan isyarat yang diberikan, maka seseorang dapat memutuskan apakah dirinya dapat melakukan olahraga yang tepat saat itu," kata Katie Rothstein, MS, ahli fisiologi olahraga Cleveland Clinics.

Seperti dilansir WebMD, Senin (23/4/2012), berikut adalah kondisi-kondisi di mana tubuh tidak boleh melakukan olahraga.

Demam
"Demam terjadi karena sistem kekebalan tubuh sedang berusaha memerangi infeksi. Maka, tubuh sebaiknya menghindari tekanan yang diakibatkan dari olahraga," kata Stephen Rice, MD, PhD, anggota American College of Sports Medicine dan direktur Jersey Shore University Medical Center di Neptune, New Jersey.

Jika memaksakan diri berolahraga, berhati-hatilah agar tidak mengalami kelelahan dan dehidrasi karena cairan tubuh menurun ketika tubuh demam. Olahraga yang dilakukan juga tidak akan optimal karena demam meningkatkan laju jantung saat istirahat.

Pilek dan flu
Para ahli mengatakan bahwa olahraga dalam intensitas sedang masih diperbolehkan saat terserang pilek biasa. Jika mengunjungi tempat fitness saat terserang flu, gunakan pembersih tangan dan sekalah permukaan alat yang tersentuh sehingga tidak berisiko menulari orang lain. Flu yang disertai demam jelas akan menjadi makin buruk jika ditambah dengan berolahraga.

Asma
Jika serangan asma disebabkan oleh infeksi pernapasan, jangan berolahraga selama beberapa hari dan periksa ke dokter jika gejala terus berlangsung. Jika dokter sudah membolehkan berolahraga dan asma sudah dapat dikendalikan dengan baik, maka barulah boleh berolahraga.

Mulailah lakukan olahraga secara perlahan dan lakukan pemanasan selama 10 menit. Hentikan kegiatan jika tidak dapat mengatur napas atau merasa lelah dan lemah. Yang terpenting, selalu sediakan pengobatan.

Baru saja mengalami gegar otak
Jangan berolahraga sampai dokter membolehkan. Gegar otak adalah cedera otak traumatis dan otak perlu waktu agar dapat benar-benar sembuh.

"Jika kepala mengalami cedera karena olahraga sebelum cedera akibat gegar otak sudah sembuh benar, otak lebih berisiko mengalami kerusakan akibat pembengkakan," kata Rice.

Cedera lama yang kumat kembali
Apabila cedera lama akibat olahraga kambuh lagi, segera temui dokter. Gangguan ini biasanya bukan pertanda baik, terutama jika rasa sakit terus dialami selama beraktivitas. Nyeri tiba-tiba memerlukan perhatian medis dengan segera.

Tidak tidur semalaman dan terlalu lelah untuk berolahraga
Olahraga pagi mungkin dibutuhkan setelah semalaman begadang dan perlu meningkatkan energi. Tapi jika tubuh terasa sangat lelah, jangan berolahraga dan kalau perlu temui dokter. Kelelahan yang ekstrim dapat menjadi pertanda penyakit.

Merasa sakit saat terakhir kali berolahraga
Jangan berolahraga sebelum menemui dokter untuk mengetahui dan mengatasi cedera. Jika memaksakan diri berolahraga, bisa jadi membuat cedera makin parah. Meskipun rasa nyeri bisa mereda setelah berolahraga, ada kemungkinan berolahraga akan memperburuk nyeri yang dialami sebelumnya.

Punggung sakit
Perhatikan apa yang membuat rasa sakit mereda atau justru memburuk. Cobalah untuk menghindari gerakan-gerakan yang memicu rasa sakit agar cepat sembuh. Jika rasa sakit berlanjut atau mengganggu kegiatan sehari-hari, pergilah ke dokter.

Otot sakit
Ketika otot merasa sakit, boleh-boleh saja berolahraga, tapi sebaiknya lakukan dalam intensitas ringan seperti berjalan. Sebaiknya jangan berolahraga dan perbanyak istirahat jika rasa sakit yang dialami menjadi parah. Jika otot sakit disebabkan terlalu banyak berolahraga, menghindari olahraga untuk sementara waktu akan membuat otot pulih lebih cepat.

Hamil
Tanyakan kepada dokter mengenai program olahraga yang aman. Yoga, berenang, berjalan, dan olahraga intensitas rendah dapat sangat bermanfaat selama kehamilan. Pastikan untuk tetap terhidrasi, istirahat yang cukup dan hindari panas. Hindari olahraga yang menekan punggung dan perut. - Beberapa Kondisi Yang Tidak Boleh Melakukan Olahraga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar